Minggu, 22 Agustus 2010

science of jurnalis

Menurut Kris Budiman, jurnalistik (journalistiek, Belanda) bisa dibatasi secara singkat sebagai kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu.Jurnalistik mencakup kegiatan dari peliputan sampai kepada penyebarannya kepada masyarakat.Jurnalistik atau jurnalisme, menurut Luwi Ishwara (2005), mempunyai ciri-ciri yang penting yaitu seperti berikut ini:

a. Skeptis

Skeptis adalah sikap untuk selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kepastian agar tidak mudah tertipu. Inti dari skeptis adalah keraguan. Media janganlah puas dengan permukaan sebuah peristiwa serta enggan untuk mengingatkan kekurangan yang ada di dalam masyarakat. Wartawan haruslah terjun ke lapangan, berjuang, serta menggali hal-hal yang eksklusif.

b. Bertindak (action)

Wartawan tidak menunggu sampai peristiwa itu muncul, tetapi ia akan mencari dan mengamati dengan ketajaman naluri seorang wartawan.

c. Berubah

Perubahan merupakan hukum utama jurnalisme. Media bukan lagi sebagai penyalur informasi, tapi fasilitator, penyaring dan pemberi makna dari sebuah informasi.

d. Seni dan Profesi

Wartawan melihat dengan mata yang segar pada setiap peristiwa untuk menangkap aspek-aspek yang unik.

e. Peran Pers

Pers sebagai pelapor, bertindak sebagai mata dan telinga publik, melaporkan peristiwa-peristiwa di luar pengetahuan masyarakat dengan netral dan tanpa prasangka. Selain itu, pers juga harus berperan sebagai interpreter, wakil publik, peran jaga, dan pembuat kebijaksanaan serta advokasi.

saat kita membahas tentang jurnalis pasti kita akan tertuju pada satu kata yaitu "berita or " News".

News sendiri bisa kita artika " north" , west ,“south”,"east".di sini bisa kita simpulkan bahwa para pencari berita dalam mencari informasi bisa meliputi ke 4 arah tersebut. Sementara menurut jenisnya dibedakan menjadi “straight news” yang berisi laporan peristiwa politik, ekonomi, masalah sosial, dan kriminalitas, sering disebut sebagai berita keras (hard news). sedangkan untuk “straight news” di bidang olah raga ataupun masalah ekonomi atau kriminalitas bis dikategorikan sebagi soft news atau berita lunak.ada juga jenis berita feature atu disebut berita kisah , berita jenis ini lebih bersifat naratif tak terikat dengan aspe-aspek insani( human).


Nilai berita

berita yang disajikan harus mempunyai nilai-nilai seperti :
1. Objektif: berdasarkan fakta, tidak memihak.
2. Aktual: terbaru, belum “basi”.
3. Luar biasa: besar, aneh, janggal, tidak umum.
4. Penting: pengaruh atau dampaknya bagi orang banyak; menyangkut orang penting/terkenal.
5. Jarak: familiaritas, kedekatan (geografis, kultural, psikologis).
Masri Sareb Putra dalam bukunya “Teknik Menulis Berita dan Feature”, malah memberikan dua belas nilai berita dalam menulis berita (2006: 33). Dua belas hal tersebut di antaranya adalah:

1. sesuatu yang unik,
2. sesuatu yang luar biasa,
3. sesuatu yang langka,
4. sesuatu yang dialami/dilakukan/menimpa orang (tokoh) penting,
5. menyangkut keinginan publik,
6. yang tersembunyi,
7. sesuatu yang sulit untuk dimasuki,
8. sesuatu yang belum banyak/umum diketahui,
9. pemikiran dari tokoh penting,
10. komentar/ucapan dari tokoh penting,
11. kelakuan/kehidupan tokoh penting, dan
12. hal lain yang luar biasa.

Anatomi Berita dan Unsur-Unsur
Bagian -bagian berita :

1. Judul atau kepala berita (headline).
2. Baris tanggal (dateline).
3. Teras berita (lead atau intro).
4. Tubuh berita (body).

Dalam sebuah pencarian berita untuk informasi harus mencakup 5W+1H

1. Who – siapa yang terlibat di dalamnya?
2. What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
3. Where – di mana terjadinya peristiwa itu?
4. Why – mengapa peristiwa itu terjadi?
5. When – kapan terjadinya?
6. How – bagaimana terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain, khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column), pojok dan surat pembaca.

Sumber Berita

Hal penting lain yang dibutuhkan dalam sebuah proses jurnalistik adalah pada sumber berita. Ada beberapa petunjuk yang dapat membantu pengumpulan informasi, sebagaimana diungkapkan oleh Eugene J. Webb dan Jerry R. Salancik (Luwi Iswara 2005: 67) berikut ini.

1. Observasi langsung dan tidak langsung dari situasi berita.
2. Proses wawancara.
3. Pencarian atau penelitian bahan-bahan melalui dokumen publik.
4. Partisipasi dalam peristiwa.

Kiranya tulisan singkat tentang dasar-dasar jurnalistik di atas akan lebih membantu kita saat mengerjakan proses kreatif kita dalam penulisan jurnalistik.


Taken from bloG Na LaLA
dasar dasar dari jurnalistik



Sabtu, 21 Agustus 2010

Hidup

Mungkin aku adalah pecundang yang lari dari masalah yang kini aku hadapi tapi bukan itu yang ku inginkan selama ini , semua mimpiku baru saja aku mulai dengan suatu kesalahan yang tak aku sengaja karena bujukan syetan yang ada dalm tubuhku ini. aku mungkin telah mengecewakan keluargaku terutama ibuku tercinta