Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan lika liku dan tentu saja mempunyai sebuah tujuan karena tanpa tujuan tentu saja manusia akan merasa bosan ,lelah atau bahakan bisa putus asa untuk menempuhnya. Karena dia tidak akan tahu arah kemana dia harus memijakkan langkah kakinya dan tidak tahu harus bagaimana untuk bisa bertahan , alangkah sia sia saja manusia yang hidup tanpa mempunyai suatu tujuan yang pasti.
Bisa jadi bentuk ketidaktahuannya akan arah tujuan hidup itu karena ia belum paham benar bahwa sebenarnya kesadaranlah yang mampu mengingatkan setiap jejak langkah yang akan ditempuh .karena dengan kesadaran kita akan selalu mawas diri terhadap lingkungan kita dan kesadaran pula yang mampu mengontrol semua kativitas yang di lakukan setiap harinya.
Tak dapat di pungkiri bahwa kesadaran hanya akan ditemui pada seseorang yang sudah pernah mengalami perjalanan hidup yang penuh dengan banyak onak duri yang sekaligus merupakan wahana untuk mengenali kesadaran itu sendiri.Dengan kata lain Kesadaran merupakan buah utama yang bisa dipetik dari perjalanan hidup.
Kesadaran diri dapat berwjud sebagai alat pengontrol diri dari sikap dan tingkah laku . kesadaran diri merupakan bentuk output dari diri yang seharusnya di tingkatkan setiap harinya dan harusnya lebih dapat memajukan dirisehingga ada perkembangan pada diri . Ia adalah manifestasi hakiki energi hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta. ini berbeda dengan fungsi akal sebagai pembentuk dari persepsi.Ia adalah manifestasi hakiki energi hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta dan panca indra sebagai pemebentuk aksi karena ini mempunyai relasi yang sangat kuat dan tidak memiliki kedekatan sama sekali dengan materi.
dan antara akal , panca indra serta kesadaran ini tidak saling berlawanan atau bahkan tidak berkaitan . sepantasnya , kesadaran harus mampu mengendalikan proses dari untuk pembentukan sebuah persepsi, terlebih lagi ia harus efektif mengontrol setiap tindakan atau tingkah laku yang dilakukan seseorang.
Kesadaran yang mutlak harus menjadi penentu dari sebuah tingkah laku atau perilaku yang kita lakukan dan akan mengendalikan dari seluruh aktivitas yang dilakukan oleh panca indera. ia harus bisa menjadi otak atau penentu dari semua tindakan yang boleh , pantas atau tidak untuk dilakukan ,Dengan kata lain seseorang harus sadar diri ketika ia akan melakukan aktivitas apapun, kapanpun, dan dimanapun.
Taken from sentuhan Qolbu( sadar diri)
https://fbcdn-sphotos-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc7/c0.0.259.259/p403x403/481937_343657152378535_1785844775_n.jpg
BalasHapusSadarkah Diri Kita Ini ?
Oleh : Muhammad Imam Wahyudi
Tgl : 12 Juli 2012
Di jakarta
Jakarta - Sekeras-kerasnya batu dilautan dan sedalam-dalamnya luasnya samudera lautan,pasti akan rapuh juga terkikis oleh benturan air ombak biota alam dunia yang begitu kaya raya dengan hasil buminya.
Urbanisasi selalu berpindah-pindah tempat asalnya jelas dan nyata,keagungan tuhan telah dilimpahkan kepada umatnya untuk menjaga kelestariannya alam budaya kita.
Kita semua harus punya rasa bersyukur,apa ? yang telah dikaruniakan oleh sang pencipta kita yang maha mulia dan adil,kita di hidupkan didunia ini dan akan kembali nanti kepadanya ditanah alam barzah.(12/07/2012)
Namun rasa kebersuyukuran itu tidak pernah kita miliki pada diri kita sendiri,yang kini hanya sebagai kiasan antara"ada dan tiada",tuhan yang menciptakan hewan,manusia,tumbuhan-tumbuhan dan lain-lainnya.Perihal lainnya diciptakan oleh tuhan untuk saling tumbuh untuk berkembang biak secara higenik dari metabolisme kehidupan dunia yang penuh dengan tanda tanya,untuk keterunan genarasi kita nanti mau jadi apa mereka."Nantinya"?.
Keindahan alam harus tercermin pada diri kita,kepada kelestariannya fenomena alam dan budaya,semata-mata ini,kita hanya membohongi ilusi pikiran itu membayangi reprodruksi sel-sel otak untuk memacu lebih keras bekerja dalam pikiran tingkatan tubuh untuk tergerak oleh suatu hipnotis khayalan pemikiran dalam dua benda yang berlawanan antara kutub utara dan kutub selatan,memecahkan satu solusi yang positif berguna untuk kita semaunya dalam berkehidupan.